Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 17:12:37【Sehat】992 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(8288)
Sebelumnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Selanjutnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Artikel Terkait
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
Resep Populer
Rekomendasi

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI